Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Klandestin

19 Februari 2024   16:36 Diperbarui: 19 Februari 2024   16:44 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Klandestin/ Dokpri @ams99 by. TextArt

Klandestin

Merahasia cinta ini sekian lama
Tersimpan rapi dalam dada
Sebab Kau adalah ratu bertahta
Pada sebuah singgasana

Siasat rindu ini berulang-ulang
Terselubung apik dalam rasa
Mengitari segala ruang
Dimana dan kapan saja berada

Pada bukit ini, pohon-pohon pinus
Menjulang tinggi ke angkasa
Ibarat asa terpendam misterius
Sekian ratus purnama

Rumput-rumput menghijau
Tumbuh subur di tepi telaga biru
Seumpama harapan yang hendak terajut
Setelah bertahun-tahun

Di hadapan singgasana gemerlap
Kuhaturkan sembah penuh tegap
Perkenannmu akan menyengap
Kecamuk rasa telah lama melayap

Rengkuhan tangan Sang Dewi
Menahbiskan kerajaan penuh harmoni
Terekat kuat sebuah janji
Kan Kubawa mengembara tanpa henti

Penajam Paser Utara, 17 Februari 2024
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca juga: Puisi: Gerun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun