Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Gerun

10 Januari 2024   18:40 Diperbarui: 10 Januari 2024   18:48 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Gerun/ Dokpri ams99 by. TextArt

Gerun

Ketika malam kian larut,
Dan hujan-hujan pun meluruh,
Dingin menggorogoti sekujur tubuh,
Tanpa ampun.
Setumpuk ingatan hanya terpatri padamu,
Menunggu tanpa ujung waktu,
Sepertinya ingatanku begitu tertaut,
dan disaat yang sama Kau acuh.
Seperti tanah-tanah kering berbatu,
diguyur hujan meluruh,
Aku begitu merindu,
Seperti daun-daun gugur,
disapu angin lalu,
Aku begitu lesu.
Tahukah Kamu apa yang paling menyakitkanku?
Disaat rindu kian mengapung,
Aku mendapat jawaban singkat yang menghukum,
Kau sedang tak punya nyali menyambut rindu.

Samarinda, 8 Januari 2024
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca juga: Puisi: Kepada Puisi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun