Ternyata aku salah sangka, maafkan aku!
Mentari tahu kita berdua sedang belajar menerima gelap terang tanpa mengeluh
Satu hari yang melelahkan baru saja terlewati. Kupikir dunia akan akan berhenti di sini. Tapi nyatanya helaan napas rasa syukur penuh beban yang belum
Karena hujan sekali lagi mengingatkankuMengingatkan diriku atas dirimuMengingatkanku akan kau yang lapar
Mengajarkan Anak untuk Menepati Janji, Membangun Karakter, Kejujuran dan Tanggung Jawab Sejak Dini
Janji politik adalah sebuah paradoks. Di satu sisi, ia memberikan harapan; di sisi lain, ia sering kali membawa kekecewaan.
Pentingnya Menepati Janji Kepada Anak, Membangun Kepercayaan dan Karakter Sejak Dini
Sekedar singgah tapi tak sungguh. Mengapa kau masih menawarkan cinta? Padahal hadirmu saja tak bertujuan.
Dalam keheningan malam yang syahdu, cinta berbicara tanpa kata. Lafal yang lembut mengisi hati, mengalir seperti sungai, membawa kedamaian yang abadi.
Strategi Janji-janji politik yang di anggap sebagai Cost Politik paling murah dan rendah untuk meraih simpat
Janji dapat memberikan harapan dan kebahagiaan kepada seseorang. Menepati janji
Kibaran panji melambai Dengan tagline menggugah "Bersama untuk perubahan"
Pada suatu hari setelah selesai berolahraga dame dan echa sedang berbincang-bincang dikann
Gelombang demonstrasi, sebuah pengingat yang tak dapat dielak, bisa saja berarti datang menagih janji.
Semua berhak dipilih,dari ujung gang sampai balai kota.Kertas suara berbisik,calon independen masih berdiri,meski di balik bisik-bisik kota,
Aja sok gampang janji wong manis jebul amung lamis. Jangan suka berjanji jika hanya di bibir belaka.
Di tepian senja, harapan menari anggun di lorong takdir, merengkuh bintang dengan senandung penuh kerinduan. Temukan cahayanya di sini
Izinlah, jangan sampai menyesal karena dihapus sebagai teman!
Mereka belajar dengan cara yang pahit bahwa kejujuran dan integritas lebih berharga daripada sekedar kata-kata manis dan janji kosong