Mohon tunggu...
Jujun Junaedi 1
Jujun Junaedi 1 Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung

Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Lentera Asa di Balik Pelupa

31 Agustus 2025   22:15 Diperbarui: 31 Agustus 2025   21:48 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Gedung DPR RI. Wakil Rakyat. KOMPAS/PRIYOMBODO

Di balik gedung-gedung megah, janji-janji terucap indah,
Pilihan rakyat tersemat, di hati yang katanya amanah.
Namun kini, wajah-wajah itu kian pudar,
Hilang dalam kabut kemewahan, bisu di balik pagar.

Lampu-lampu sorot kota, berpendar di mata yang lelah,
Tak lagi melihat derita, yang terpinggirkan di tanah.
Suara-suara lantang berubah, jadi bisikan penuh rahasia,
Demi kursi kekuasaan, rakyat hanya tontonan di layar.

Lentera asa di tangan rakyat, kini nyaris padam,
Disiram genangan air mata, dan janji-janji yang hitam.
Harapan yang dulu mekar, kini layu di musim kering,
Tergantikan tawa hampa, di ruang sidang yang dingin.

Wahai bapak dan ibu wakil, ingatlah di mana kaki berpijak,
Bukan di atas karpet mewah, tapi di tanah yang merekah.
Sadarilah, suara rakyat adalah lentera, yang harus kalian bawa,
Agar asa tak lenyap, di balik lupa yang membutakan jiwa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun