Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Darah Keabadian

7 September 2020   01:01 Diperbarui: 7 September 2020   08:21 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Darah Keabadian

Engkau meminta dibuatkan puisi
Yang seluruh tubuhnya adalah janji
Perihal pertautan antara kita
Tentang pagi yang selalu cerah

Engkau mengharap aku membuat sajak
Yang seluruh jiwanya adalah sumpah
Tentang perasaan kita dalam persemaian
Tentang siang yang kita harap berawan

Engkau mencipta persaksian
Jiwa raga kita mendekap perlahan
Dibawah sinar mentari temaram
Diatas punggung berderap kuda putih
Tubuhku - tubuhmu telah lama menyatu dalam birahi
Dan kau meminta darah sebagai penebusnya kini

Kuiyakan
Dalam satu tarikan nafas panjang
Engkau pun mengatma perlahan
Meringis manja kesakitan
Darah kita mengucur, mengalir dalam satu nampan,
Satu kalimat  "Keabadian"

Balikpapan 06 September 2020
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Puisi Lainnya :

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f5470c83d68d571226ad9b5/pembuktian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun