Tidak ada yang abadi di bumi,Raga ini akan mati dan lenyap menjadi tanah, tapi jiwa dan roh akan pergi menghadap sang pencipta,Kita hanya mampu pasrah
dok. Geulgram | Muhammad SaushanMari berlayar, katamu, kita akan menuju persinggahan sebelum keabadian membuka kedua mata. Kapal berangkat, nyiur
https://banjarmasin.tribunnews.comBunda, apa yang terjadi dengan diriku?Mengapa aku bisa melayang, sedang ragaku dalam pelukan?Mengapa mereka berkerum
Sesuatu Dalam DirikuKesadaran terbaik dalam nalarkuBahwa selamanya Aku takkan begini;Muda, kuat, enerjikNamun Aku menyukai pelbagai hal dalam hidup;Ci
Duhai kekasih.Aku tak ingin, hari ini pergi tanpa melihat wajahmu.kita pergi, lalu aku menari atas nama apapun itu, selebihnya atas nama cinta.Setelah
- api abadi mrapen: pengabdian takabadi pada bumihidup cuma sebentarsebagaimana kelahiranada yang datangada yang pergiberbanding lurusberbanding terba
Sekda DKI Jakarta Saefullah/Foto: jurnalgaya.pikiran-rakyat.comIa tampak diam namun sebenarnya bergerak, bergerak dalam bayangIa terlihat sunyi namun&
Terlalu banyak yang kurindukan kiniTerlalu banyak kenangan di hatiMengapa begitu banyak yang pergiSegala kenangan manis yang terpatriDuka terus membah
Darah KeabadianEngkau meminta dibuatkan puisiYang seluruh tubuhnya adalah janjiPerihal pertautan antara kitaTentang pagi yang selalu cerahEngkau mengh
wallpapermaiden.comDia sabar dalam kerasnya episode hidupDia tenang dalam amukan badai kehidupanDia berjuang dalam kesendirian usai ditinggal sang kek
Andaikan Adam tidak memakan buah khuldiBegitupun Hawa yang tidak memprovokasiKeduanya mendapat murka IlahiTak ada lagi surga yang ditingaliHingga mere
Foto Ajip Rosidi dari TRibun Jateng-Tribunnews.comKeabadian***Tentang maut, adalah suatu kepastianYang tidak perlu di perdebatkanIa pasti hadir cepat
Sumber gambar : Tempo.coPagi saat mentari semburat hangat.Tubuh terpejam damai merambatJiwa tetap abadi menggeliatMembuat hati membelalak padatM
Almarhum Sapardi Djoko Damono (Sumber: teraslampung.com)Tahukah engkau, wahai pemahat kata. Bahwa sajak-sajakmu telah mengalir bersama darah di nadi,
Angin telah membawaku menyusuri kenangan Ketika dulu kita selalu menghabiskan waktu membunuh jenuh Berdua bercengkerama di atas roda, tanpa
Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk ke
Kuingin menatap matamu lagi. Menyelam jauh ke lubuk hatimu. Kuingin membuat singgasana disana,yang dikelilingi taman edelweis. Kuingin
Aku dan seorang rekan penulis pernah senasib. Kami kecelik (tertipu). Terdapatlah buku bertajuk Bagaimana menjadi penulis yang handal. Wuih, judu
Saat ini aku berada di titik di mana kepergianmu bukanlah suatu hal untuk ditangisi, namun lebih untuk mengingatkanku bahwa tiada yg abadi di dunia in
Wahai pendamba keabadian, jubah kebesaran telah di kenakan, tahta bertabur intan berlian telah menantikan. Apa lagi yang engkau sedihkan? Bukankah wak