Mohon tunggu...
Arie Lesmana
Arie Lesmana Mohon Tunggu... Novelis - Saya hanya seorang pemuda yang hobi menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang mahasiswa yang selalu meng-upgrade diri dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aldo Faisal Umam: Tembok Rasa

25 Oktober 2021   03:51 Diperbarui: 25 Oktober 2021   14:33 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Aldo Faisal Umam

"Yaudah ayo," ajakku sambil mengambil handuk kecil ditasku.

"Bentar, gua mau ngomong dulu," ucap Beni menahanku.

Aku menatap Lina seolah mengatakan, Duluan aja nanti gua nyusul, sebentar doang. Lina yang mengerti pun mengangguk dan pergi meninggalkanku.

"Apa?"

"Inget yang gua bilang kalo kita ketemu lagi berarti jodoh?"

Aku mengangguk, mengiyakan saja biar cepat.

"Berarti setelah ini kalo ketemu lagi, bagi wa lo."

"Lo nahan gua cuma mau bilang itu doang?" Aku menatap Beni tak percaya, yang kesalnya malah diangguki oleh dia.

"Bener bener," lanjutku pergi begitu saja meninggalkan dia yang sedang tersenyum gila ketika aku menoleh sebentar kebelakang.

Pertandingan yang sudah berlangsung membuat tubuhku melemas. Aku butuh asupan nutrisi. Ditambah lagi wajah wajah murung teman temanku menambah pikiranku. Sma ku kalah score dengan sma Generasi, ya walaupun hanya selisih satu point itu yang membuatku gemas. 

Siku tanganku lecet berdarah tapi aku belum mengobatinya. Aku terlalu sibuk mengobati hatiku yang merasa gagal untuk bisa ketahap selanjutnya. Bagaimana tidak kecewa, ketika kami latihan dengan mati-matian untuk bisa unggul tapi hanya karena satu orang yang egois semuanya berantakan. Bahkan aku masih ingat bagaimana raut kecewa coach kami ketika kami begitu buruk untuk bisa bersatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun