Mohon tunggu...
Arie Lesmana
Arie Lesmana Mohon Tunggu... Novelis - Saya hanya seorang pemuda yang hobi menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang mahasiswa yang selalu meng-upgrade diri dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aldo Faisal Umam: Tembok Rasa

25 Oktober 2021   03:51 Diperbarui: 25 Oktober 2021   14:33 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Aldo Faisal Umam

"Maksudnya?" Beni sepertinya tak mengerti apa yang aku katakan, ya cukup berat bahasaku.

"Lo dengan perjodohan lo."

Mendengar ucapanku, Beni mengacak rambutnya frustasi.

"Jadi ini alasan lo kenapa kita ga bisa sama-sama?"

Aku diam mengiyakan.

"What do you mean Dini?!"

"Ya jelas jelas kita ga bisa sama-sama karena emang lo udah dijodohin. Lo pikir gua mau sama-sama sama cowo yang hatinya punya dua pelabuhan? Lo pikir gua mau?! ENGGA. Cewe mana sih yang mau hati cowonya dibagi sama cewe lain? Gaada Ben gaada," jelasku dengan nafas terengah engah. Aku lampiaskan perasaan yang sedari itu sudah menggelayut dihatiku.

"Din, kita masih sma soal perjodohan bukan waktu yang pas buat kita obrolin," ucap Beni menyakinkan.

Aku masih dengan pendirianku.

"Terus lo pikir pas udah waktunya lo dijodohin, lo buang gua gitu?." Aku tertawa miris.

"Bukan gitu maksud gua."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun