Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Otak Anda Menyusut Akibat Kebiasaan Kurang Tidur, Ini Bukti Ilmiahnya

27 Juli 2025   05:00 Diperbarui: 26 Juli 2025   14:27 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi insomnia yang mengakibatkan kurang tidur.(Shutterstock/amenic181 via Kompas.com)

Caranya dengan mengurangi aliran darah. Aliran darah membawa nutrisi oksigen. Demikian pula kondisi seperti diabetes. Serta gaya hidup tidak sehat. 

Contohnya seperti kebiasaan aktif merokok. Ini dapat memperburuk stres oksidatif. Serta juga memperburuk peradangan. Akhirnya meningkatkan risiko penurunan kognitif. (Dovepress; American Medical Student Research Journal, 2024).

Mengingat dampak kurang tidur besar. Penanganannya harus menjadi suatu prioritas. 

Ada beberapa praktik yang sederhana. Seperti menjaga jadwal tidur konsisten. Juga mengurangi waktu menatap layar. Serta menciptakan lingkungan tidur tenang. 

Praktik ini tingkatkan kualitas tidur. Teknik lain juga bisa membantu. 

Contohnya meditasi, yoga, terapi kognitif. 

Terapi Perilaku Kognitif untuk Insomnia (CBT-I). Terapi ini sangat efektif sekali. 

Untuk menangani pikiran dan perilaku negatif. Yang menyebabkan masalah sulit tidur. (National Center for Biotechnology Information, 2023; The International Journal of Medical Students).

Untuk kasus kurang tidur tertentu. Yang disebabkan oleh kondisi medis. Contohnya seperti kondisi sleep apnea. Perawatan medis menjadi sangat penting. Seperti terapi CPAP atau sejenisnya. (Journal of Clinical Sleep Medicine, 2019; Cleveland Clinic). 

Selain itu, lakukan aktivitas fisik teratur. Pola makan seimbang juga penting. Dan hindari stimulan sebelum tidur. Seperti kafein dan minuman sejenisnya. Ini fondasi tidur yang berkualitas.

Penelitian terus berjalan sampai sekarang. Untuk mengungkap hubungan tidur otak. Intinya, kurang tidur bukan ketidaknyamanan. Melainkan sebuah faktor risiko kritis. Faktor untuk penuaan otak kognitif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun