Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 07 prodi PIAUD fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo. Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Whispers of Aokigahara (Part 2 'End')

16 Mei 2025   05:40 Diperbarui: 16 Mei 2025   05:40 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aokigahara Forest Sea of Trees/Pinterest.com/blain108 

Ryota menunduk. "Aku kehilangan adikku di sini. Dia... bunuh diri, tahun lalu."

Haruki menatapnya lama. "Haruna?"

Ryota menegang. "Kau... mengenalnya?"

"Tak secara langsung. Tapi aku menemukan tas sekolahnya di dekat pohon tua yang disebut 'Pintu Langit'. Ia meninggalkan surat. Tapi bukan yang dikirim ke polisi."

Ryota terdiam. Matanya perlahan membasah.

Haruki bangkit dan mengambil kotak kayu dari rak. Ia membukanya, lalu menyerahkan sebuah kertas lusuh. Tulisan tangan Haruna, terguncang tapi jelas:

"Abang, jika kau membaca ini, berarti kau sudah sampai di sini. Jangan lanjut. Jangan cari aku. Hutan ini membuat luka jadi nyata. Jangan biarkan lukamu menjadi pintumu sendiri."

Ryota membaca berulang kali. Kata-kata itu seperti belati yang pelan-pelan menusuk.

Haruki duduk kembali. "Masih bisa kembali, Nak. Tapi jika kau teruskan, kau akan sampai ke pusat. Tempat di mana hutan berhenti meniru... dan mulai memakan."

Ryota menggenggam surat Haruna.

"Aku tak bisa pulang... sebelum tahu kebenaran."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun