Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 07 prodi PIAUD fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo. Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Whispers of Aokigahara (Part 2 'End')

16 Mei 2025   05:40 Diperbarui: 16 Mei 2025   05:40 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aokigahara Forest Sea of Trees/Pinterest.com/blain108 

"Siapa kau?" tanya pria itu.

"Namaku Ryota. Aku... tersesat."

Pria itu memicingkan mata. "Tersesat, atau sedang mencari sesuatu?"

Ryota terdiam. Kemudian mengangguk pelan. "Aku ingin tahu... kenapa tempat ini begitu... memanggil?"

Pria itu menghela napas, lalu membuka pintu lebar-lebar. "Masuklah. Aku Haruki. Sudah dua puluh tiga tahun aku tinggal di batas hutan ini."

Pondok Haruki sederhana tapi penuh benda aneh: gulungan tali kuno, patung kayu kecil berbentuk manusia, dan peta Aokigahara dengan garis-garis merah menyilanginya. Di dinding, tergantung foto-foto lama: beberapa di antaranya memperlihatkan para pendaki... dan di belakang mereka, sosok bayangan samar yang tak mereka sadari.

Ryota memandangi semuanya dengan campuran takjub dan takut.

"Apa semua orang yang datang ke sini... melihat hal yang sama?" tanyanya.

"Tidak," jawab Haruki. "Hutan ini memperlihatkan wajah yang berbeda pada setiap orang. Tapi satu hal yang pasti: hutan ini tidak membunuh. Ia hanya... memantulkan."

"Memantulkan?"

"Isi hatimu. Penyesalanmu. Dosa yang kau bawa. Mereka menjadi nyata. Menjelma. Jika kau datang membawa luka, maka luka itu akan berdaging."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun