Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 07 prodi PIAUD fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo. Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Whispers of Aokigahara (Part 2 'End')

16 Mei 2025   05:40 Diperbarui: 16 Mei 2025   05:40 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aokigahara Forest Sea of Trees/Pinterest.com/blain108 

Pohon-pohon yang tadi berdiri tegak kini terlihat bengkok, seperti melengkung ke arahnya. Kabut mulai turun lebih tebal, menelan pandangan tak lebih dari lima meter.

Kemudian... suara kamera terdengar lagi. Klik.

Ryota berhenti. Tangannya tak menyentuh kamera. Tidak menekan apa pun.

Foto kedua keluar.

Ia menatapnya perlahan. Kali ini, gambarnya menunjukkan sesuatu yang jauh lebih jelas---seorang gadis muda berdiri di tengah hutan, mengenakan seragam sekolah, dengan pita merah di lehernya. Wajahnya tidak asing.

Haruna.

Ia menjatuhkan foto itu. Tidak. Tidak mungkin. Ini hanya permainan pikiran. Hutan ini bermain dengan ingatannya. Tapi... Haruna? Di sini?

Ia mulai lari. Nafasnya memburu. Tidak peduli arah, tidak peduli tali. Ia hanya ingin menjauh dari rasa dingin yang menempel di tulangnya.

Tiba-tiba, ia tersandung akar pohon dan jatuh. Saat mencoba berdiri, ia melihat sesuatu di tanah: selembar foto ketiga.

Bukan dari kameranya.

Ia memungutnya. Dalam foto itu, terlihat dirinya sedang duduk bersila di tengah hutan, dikelilingi oleh puluhan... mungkin ratusan tali kuning yang kusut dan saling melingkar. Wajahnya kosong. Matanya tertutup. Dan di belakangnya berdiri... sesosok pria tua mengenakan topeng rubah, memegang kamera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun