Mohon tunggu...
Agustine Ranterapa
Agustine Ranterapa Mohon Tunggu... Guru

Aku seorang Guru SD. Tidak ada keajaiban dalam pekerjaanku. Aku tidak pernah berjalan diatas air dan aku juga tidak mampu membela lautan. Tetapi yang aku tahu, aku adalah seorang pemimpin pembelajaran yang mencintai anak-anak didikku. Karena menurutku seni tertinggi seorang guru adalah bagaimana ia menciptkan kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan". Alhamdulillaah ditakdirkan menjadi seorang guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi || Senja Tanpa Sauh

9 Oktober 2025   20:30 Diperbarui: 9 Oktober 2025   20:30 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah akhir yang tak sempat terucap di hati.

Terkadang tidak semua orang mampu melakukannya dengan benar,

Melepas genggaman tangan dengan senyum tulus yang rela.

Alih-alih jujur, mereka memilih menghujani kabar samar,

Membuat pihak lain terombang-ambing dalam tanya dan lara.

Menutup buku tanpa tanda titik, hanya koma bergetar.

Biarlah kepergianmu yang tak sempurna itu,

Menjadi kado pahit yang menguatkan raga.

Aku tak perlu menuntut kata maaf atau penyesalanmu,

Karena kedamaian ini jauh lebih berharga.

Luka itu kini menjadi guratan yang membiru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun