Mohon tunggu...
Agustine Ranterapa
Agustine Ranterapa Mohon Tunggu... Guru

Aku seorang Guru SD. Tidak ada keajaiban dalam pekerjaanku. Aku tidak pernah berjalan diatas air dan aku juga tidak mampu membela lautan. Tetapi yang aku tahu, aku adalah seorang pemimpin pembelajaran yang mencintai anak-anak didikku. Karena menurutku seni tertinggi seorang guru adalah bagaimana ia menciptkan kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan". Alhamdulillaah ditakdirkan menjadi seorang guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ziarah Hati di Peta Rindu: Menanti Senja Terakhir Bersamamu

4 Oktober 2025   18:23 Diperbarui: 4 Oktober 2025   18:23 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sana, perpisahan hanyalah mitos yang tak terbukti.

Aku memeluk sepi, bukan sebagai hukuman semata,

Melainkan sebagai jembatan yang menghubungkan kita;

Setiap helaan napas adalah untaian doa yang mendata,

Agar kelak, takdir kembali mempertemukan di sana.

Di titik akhir yang telah Ilahi gariskan.

Biarlah waktu terus berjalan bagi yang lain,

Bagiku, ia hanyalah penangguhan yang harus kuhormati;

Menyimpan cintamu, sebagai simpanan yang tak tercermin,

Hingga saatnya tiba, tirai dunia akan ditutup pasti.

Saat Sang Pemilik Kehidupan memanggil untuk pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun