Kuharap kau pun di sana, tak berhenti mengenang:
Tawa kita di taman bunga, cerita di bawah rembulan;
Memutar kembali adegan manis, tanpa sedikitpun goyang,
Sebab cinta kita adalah melodi abadi, tanpa keraguan.
Mungkin kau juga menunggu, di batas cakrawala lain,
Membangun istana dari setiap janji yang terucap;
Menjelma rindu yang sama, di kedalaman yang bening,
Hingga saat kita bersua, di pelukan takdir yang mantap.
Maka kupersiapkan hati, dengan ikhlas dan damai,
Menjaga api rindu agar tetap murni dan bernyala;
Menanti panggilan itu, di ujung takdir yang damai,