Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Retention Strategy: Mencegah Karyawan Bintang Keluar Perusahaan

24 Januari 2023   22:08 Diperbarui: 26 Januari 2023   14:22 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HR Risks : Karyawan bintang itu masa depan perusahaan, jangan sampai resign | Image: pexels.com/Andrea P

Kurangnya penghargaan dalam bentuk waktu lembur juga menjadi alasan. Salah satu bentuk kurangnya penghargaan yang sering dijumpai di perusahaan adalah tidak mempertimbangkan jam kerja karyawan yang harus lembur.

Beberapa contoh yang sering terjadi adalah: Perusahaan yang menganggap hari Sabtu dan Minggu sebagai hari libur karyawan, tetapi tetap meminta karyawan untuk bekerja lembur pada hari tersebut.

Ini contohnya. Acara Tour Karyawan atau Family Gathering perusahaan yang menggunakan waktu libur karyawan, padahal banyak karyawan yang menginginkan waktu libur itu sebagai waktu yang eksklusif bagi keluarga mereka.

Hal yang sama juga terjadi saat peraturan perusahaan yang diadakan dua tahun sekali dilakukan. 

Contoh lainnya, acara rapat kerja nasional diadakan pada hari Senin pagi, tetapi karyawan harus check-in pada hari Minggu siang di tempat rapat yang berada di sebuah hotel di luar kota.

Bentuk kurangnya penghargaan, juga bisa terjadi saat atasan yang tidak memberikan pujian atau penghargaan saat target tercapai, tetapi justru memberikan teguran saat target tidak tercapai. Tempat ibadah yang sempit, tidak memadai, dan ditempatkan di sudut bangunan yang tidak nyaman, atau tempat istirahat yang tidak memadai dan tidak memberikan kenyamanan saat istirahat juga bisa jadi faktor lainnya.

Pemberian penghargaan karyawan yang sama untuk semua juga bisa jadi masalah. Banyak organisasi memiliki Hari Penghargaan Karyawan sekali setahun di mana semua orang diakui dan diperlakukan sama.

Namun, masalahnya adalah tidak semua orang memiliki keterampilan yang sama, memberikan kontribusi yang sama, atau secara teratur melakukan upaya yang sama.

Menerima pengakuan yang sama dengan seseorang yang melakukan pekerjaan sesedikit mungkin mengecewakan bagi mereka yang berusaha lebih keras, membawa antusiasme ekstra pada pekerjaan mereka, dan memberikan yang terbaik setiap hari.

Para karyawan harus diakui atas prestasinya, namun juga harus diberikan kesempatan untuk menyampaikan bagaimana mereka ingin diakui.

Betapa pentingnya untuk mengenal orang-orang dan menghargai mereka dengan cara yang sesuai dengan keinginan mereka agar dapat terhubung (engagement) dengan mereka secara efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun