Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dinamika Karyawan Junior vs Karyawan Senior?

17 Maret 2024   13:29 Diperbarui: 17 Maret 2024   13:37 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah Anda menjadi karyawan, baik Junior atau karyawan Senior? Tentunya pernah dong, sekarang Anda akan mendapatkan sharing seputaran tentang karyawan "Junior VS Senior" terjemahan ini berdasarkan analisa dan pengalaman "sebagai karyawan".  

"Karyawan junior maupun karyawan senior itu sama, hanya waktu yang membedakan, dengan berjalannya waktu semuanya sama-sama senior dan junior di tempat yang berbeda pula'. - Noto Susanto.

Secara garis besarnya begini "Karyawan junior adalah karyawan yang baru bergabung ke perusahaan sedangkan  karyawan senior adalah karyawan yang sudah lama bekerja di salah satu perusahaan tertentu".

Keduanya mempunyai penilaian dari sisi positif dan sisi negatif terutama terhadap pengalaman kerja sehingga menjadi jam terbang, karena karyawan tersebut sudah mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan junior "yang baru masuk kerja" dan belum mempunyai pengalaman kerja yang mumpuni.

Penjelasan karyawan junior "bisa dikategorikan juga calon karyawan yang baru lolos sekolah SMA sederajat, calon karyawan yang baru lolos dari Universitas tertentu, karyawan yang sudah mempunyai pengalaman kemudian baru melamar kerja di perusahaan dengan menempatkan posisi atau jabatan tertentu".

Sedangkan karyawan senior "karyawan yang di anggap sudah lama bekerja sehingga menjadi karyawan di setiap perusahaan manapun, bisa dianggap karyawan yang sudah memiliki pengalaman dan sudah lama bekerja, bila dilihat dari usia "sedikit menurun" dan fisik sudah tidak mendukung " tidak seperti karyawan masih jiwa muda lainnya" namun dalam operasional perusahaan tetap terpenuhi.

Pandangan karyawan senior = "Zona nyaman" menjadi tempat kenyamanan tersendiri karena sudah membuat keuntungan secara pribadi seperti "tempat kerja menyenangkan, fasilitas mendukung, atasan yang baik, gaji mencukupi, dan yang paling penting keberlangsungan perusahaan dapat dipercaya.

"Kutu loncat maupun zona nyaman itu suatu pilihan yang harus dipertahankan dsn diperjuangkan menurut naluri dan cara berpikir kita masing-masing". - Noto Susanto.

Bila Dianalisa sudut pandang Karyawan junior = "Kutu Loncat" orientasinya terhadap karyawan yang mempunyai pengalaman yang sering berpindah tempat dalam jangka waktu yang singkat. Terkesan hanya mencari gaji yang lebih besar, posisi lebih baik, kurang menunjukan konsistensi dan loyalitas kepada perusahaan sebelulmnya.

"Rahasia untuk maju adalah memulai. Rahasia memulai adalah memecah tugas rumit yang luar biasa menjadi tugas-tugas kecil yang dapat dikelola". - Liputan6

Zona nyaman dan kutu loncat "bukan negatif" hanya analisa atau asumsi terhadap pemikiran seseorang yang menilai bahwa konotasinya ke arah "negatif" tidak ingin mencoba hal baru "karyawan senior" dan akan mencoba hal baru "karyawan junior" dengan tempat kerja yang memberikan kesempatan gaji lebih besar dan fasilitas yang mendukung.

Semuanya mempunyai alasan masing-masing tergantung pilihan "mau bertahan di zona nyaman 'boleh-boleh saja' atau mau tetap menjadi kutu loncat 'ngak apa-apa juga' ". Sisi baik dari keduanya bisa menjadi edukasi dari setiap masing-masing individu karyawan yang bekerja di perusahaan tertentu.

"Bertahan di zona nyaman itu tidak ada yang melarang, asalkan Anda mempunyai tujuan yang jelas baik dari sisi karir, usaha diluar pekerjaan utama, jika anda tidak ada kemajuan keatas setidaknya  anda  bisa kesamping  yang bisa menompang kebutuhan hidup akan datang ". - Noto Susanto.

Keduanya sama-sama terhormat dengan catatan semuanya mempunyai etika dan prosedur serta mempunyai kinerja yang baik terutama kepada "karyawan senior dan karyawan junior" artinya tetap berkomunikasi kepada rekan kerja dan atasan serta pihak-pihak terkait yang ada di dalam perusahaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun