Sebuah kegiatan yang mencakup Kuliah terbuka, Seminar, Forum grup diskusi dan Bincang Akademik ini merupakan rangkaian program yang berfokus pada eksplorasi hubungan antara dunia akademik dan dunia profesional, khususnya dalam konteks medium fotografi dalam praktik seni rupa kontemporer.Â
Program ini mengulas berbagai aspek mulai dari praktik artistik, konstruksi wacana, hingga dinamika proses pembelajaran di lingkungan pendidikan tinggi. Tema dan karya yang dihadirkan telah melalui proses seleksi dan kurasi, dan ditampilkan sebagai bagian dari keseluruhan perhelatan, meskipun dengan waktu pembukaan yang berbeda dari program utama lainnya.
- Program Satelit
Terdiri dari Terdiri dari pameran tunggal maupun kelompok, program ini juga dilengkapi dengan berbagai kegiatan pendukung seperti bincang seniman, lokakarya, portfolio review, diskusi photobook, diskusi proyek-proyek fotografi dan lainnya.Â
Seluruh kegiatan ini akan berlangsung di berbagai galeri dan ruang seni alternatif di luar lokasi perhelatan utama, namun tetap mengacu pada tema besar yang telah ditetapkan. Semua program diseleksi melalui sistem kurasi dan disetujui oleh dewan kurator utama.
WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN UTAMA
- Selasar Sunaro Art Space
Berlangsung dari tanggal 12 September hingga 12 Oktober 2025, bertempat di Bale Paragon. Grand Opening 12 September 2025, 16:00 WIB, akan dilaksanakan di tempat ini sebagai tanda awal dimulainya perhelatan Bandung Photography Triennale 2025. Tur kuratorial, 17 September dan Bincang Seni, 24 September 2025
Alamat:
Jl. Bukit Pakar Timur No.100, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40198
Seniman:
- Aglaia Brndli -- Switzerland
- Dont think  --  South Korea
- Gohjeong  --  South KoreaÂ
- Gustav Hellberg -- Sweden
- Jeff Weber -- USA
- Kai Machida -- Japan
- Lev Manovich -- USA
- Marco Scozzaro -- USA
- Mick Siregar -- Indonesia
- Septian Harri Yoga -- Indonesia
- Suwa Shin -- South Korea
- Ulf Lundin -- Sweden
- Yichen Zhou -- China
- Yuki Takada -- Japan
Kurasi:
Synthetic Vision: Aeviternity
Kondisi di antara kefanaan dan keabadian inilah yang disebut aeviternity. Istilah ini berakar dari kata Latin aevum, yang bermakna "seumur hidup" atau "waktu lestari".Â