Mohon tunggu...
Adri Wahyono
Adri Wahyono Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Pemimpi yang mimpinya terlalu tinggi, lalu sadar dan bertobat, tapi kumat lagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Membunuh Vira

5 Februari 2016   08:44 Diperbarui: 5 Februari 2016   09:04 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Pergi!”

“Pergi!”

Kulemparkan semua benda yang bisa kuraih pada hantu Vira yang melayang mengitariku.

“Pergiiiiiiii!”

Pintu kamarku digedor lagi dari luar, tapi kekalutan sudah merasuk dan meresap dalam hatiku.

“Ana!”

“Ana!”

Aku mengamuk sejadi-jadinya melemparkan segala sesuatu kepada hantu Vira. Aku merasa tubuhku ditangkap oleh banyak tangan. Aku berteriak menunjukkan pada mereka hantu Vira yang menggangguku. Terus menggangguku dengan melayang mengitariku tanpa takut walaupun aku merasa ada ayah dan ibu, dan ada banyak lagi orang di sekitarku.

Vira menjulurkan lidah, menyeringai, memelototkan kedua matanya hingga seperti terdesak keluar dari kelopaknya. Ia terus begitu sampai kemudian sebuah pertanyaan terdengar di telingaku.

“Apa yang terjadi, Ana?”

......

“Aku membunuhnya, aku membunuh Vira, aku membunuh Vira!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun