Mohon tunggu...
Adri Wahyono
Adri Wahyono Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Pemimpi yang mimpinya terlalu tinggi, lalu sadar dan bertobat, tapi kumat lagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Membunuh Vira

5 Februari 2016   08:44 Diperbarui: 5 Februari 2016   09:04 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Diam kau, Vira! Aku akan meminta ayahku untuk memanggil paranormal agar kau diusir dengan paksa, atau mereka memasukkanmu ke dalam botol dan membuangmu ke laut!” rutukku sengit. Ketakutanku hilang seketika oleh rasa marahku.

Vira terkekeh keras dan panjang. Dan, jelek sekali.

“Orang-orang seperti itu akan senang hati dipanggil ayahmu. Apa pun akan mereka lakukan demi uang ayahmu, terutama membuat ayahmu percaya pada apa kata mereka, bukan pada apa yang bisa mereka lakukan. Mereka bisa mengusir hantu atau memindahkan hantu. Tapi kau akan bisa melihat apakah mereka bisa menghilangkan hantu bayangan dosamu agar berhenti mengejarmu. Aku adalah bayangan dosa yang menghantuimu, bukan hantu penunggu kamarmu!”

“Tidaaaaaaakkkkk!!!!!”

“Pergiiiii!”

“Pergiiiii!”

Pintu digedor keras-keras dari luar.

“Ana!”

“Ana!”

Aku berlari ke pintu dan ketika kubuka aku mendapati ayah yang  dengan segera kupeluk.

“Aku takut, ayah.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun