jangan dolanan sama si kuncung
nanti bajumu kotor lagi
disirami air selokan"
Puisi dibuka dengan gaya yang lembut layaknya seorang ibu yang khawatir terhadap anaknya. Tapi jika baca bait selanjutnya, muncul nada overprotektif  yang menyiratkan kekhawatiran yang timbul karena kekotoran yang diasosiasikan dengan si Kuncung dan lingkungan tempat bermainnya.
"pulanglah nang
nanti kamu menangis lagi
jangan dolanan sama anaknya pak kerto
si bejo memang mbeling
kukunya hitam panjang-panjang
kalau makan tidak cuci tangan
nanti cacingan"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!