Poster film "Istirahatlah Kata-kata" (sumber foto: detak.co)Wiji Thukul adalah tokoh, legenda, pahlawan, martir bagi sejarah pergerakan. Namanya boleh
Orde baru adalah era di mana kebebasan berpendapat seolah hanya angan belaka. Pada era ini orang harus tunduk pada pemerintah. Perlu dicatat, rezim Or
Bila tiba satu kata, Kalimat sepilah yang terbataBila tiba satu suara, suara lantanglah yang berbicaraMas WijiAku ini anak desa, Sama sepert
"Jika kami bungaEngkau adalah tembok ituTapi di tubuh tembok ituTelah kami sebar biji-bijiSuatu saat kami akan tumbuh bersamaDengan keyakinan: engkau
Mengisi akhir libur panjang Hari Raya Idul Fitri tahun 2017 ini kami mengunjungi sebuah Toko Buku Gramedia di Mall Panakukkang, di kota Makassar akrab
"Kalau Indonesia kelak merdeka, negara kita tidak akan kejam". "Mudah-mudahan, Tik." "Tidak boleh mudah-mudahan, Pap. Harus." (Romo Mangunwijaya, Buru
SABTU akhir pekan lalu, rekan saya Astri Rahayu, seorang pendidik senior asal Indonesia, menceritakan pengalamannya berburu buku di Kuala Lumpur Inter
Ketika kita sedang menyampaikan protes tentang kebijakan Trump di Amerika Serikat, atas nama 'kemanusiaan' segenap kita menyampaikan sikap. Tapi kita
Elapadre adalah sebua Antologi Puisi tentang Cinta, Politik, Kemanusiaan, Aktifisme dan Idealisme. Terinspirasi dari berbagai kenyataan kehidupan yang
Pada 19 Januari 2017, serentak di 12 kota, adalah tanggal tayang perdana film yang mengisahkan tentang Wiji Thukul, “Istirahatlah Kata-Kata”. Berdasar
2013, ingat sekali di tahun kedatangan saya di Jogjakarta. Saya melihat ramai poster di jalanan berisi sesosok figure dalam bentuk portrait bertuliska
Bila disebut nama aslinya, Widji Widodo, mungkin tak banyak tahu. Tapi, masyarakat luas khususnya mereka yang menyukai puisi sekaligus mengamati prose
[caption caption="Sumber Gambar: Laman Facebook "Istirahatlah Kata-Kata""][/caption]Sebelum menonton film "Istirahatlah Kata-Kata", saya berusaha meng
Siapa yang tidak kenal slogan “Hanya ada satu kata : Lawan!” ? Bahkan lebih sering terdengar dibanding nama dibalik kalimat itu pada musim demo
Puisi dalam media film telah mengantar 'Rangga' digandrungi remaja Indonesia. Hingga sekuel Ada Apa Dengan Cinta akhirnya tetap menyelipkan satu buku
Kamis (19/01) film “Istirahatlah Kata-Kata” pertama tayang kepada publik di bioskop. Kupang beruntung. Meski kota kecil, ia termasuk segelintir kota y
Pada tahun 1998, Kontras menyebutkan sekitar bulan maret, sementara Tempo dengan karya Wiji Thukul: Teka-teki orang hilang mengatakan bulan Juli 1998.
“Hanya ada satu kata: Lawan!”Itulah selarik puisi terkenal karya Wiji Thukul. Ketika mengetahui bulan ini ada film 'Istirahatlah Kata-kata', saya
“Terlalu banyak hal yang mengganggu. Hal – hal yang akhirnya membuat kami ‘memanggil’ Sang Pejuang,” Ungkap biduan MR HIT di kala senggangnya.Berawal
Wiji biarkan pergi jauh jiwanya ke dunia peri dan tubuh tak usah dicari sebab ia iklas memberi Ia Wiji, maka genaplah t