Mohon tunggu...
Aditya Rekhi Salim
Aditya Rekhi Salim Mohon Tunggu... Mahasiswa biasa yang "dipaksa" suka membaca || S1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah || State University of Malang

eat, sleep, learning

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pulanglah, Nang: Ktitik Elitisme dalam Puisi Karya Wiji Thukul

21 April 2025   02:46 Diperbarui: 21 April 2025   02:46 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Kumpulan Puisi "Aku Ingin Jadi peluru" karya Wiji Thukul (Sumber: Leo Juliawan/leojuliawan.net)

Pulanglah, Nang

pulanglah nang

jangan dolanan sama si kuncung

nanti bajumu kotor lagi

disirami air selokan

pulanglah nang

nanti kamu menangis lagi

jangan dolanan sama anaknya pak kerto

si bejo memang mbeling

kukunya hitam panjang-panjang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun