Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tadi Malam Aku Terbunuh

21 Maret 2017   07:55 Diperbarui: 21 Maret 2017   08:30 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hati (Sumber Gambar: Pixabay)

tadi malam, aku terbunuh,
jiwaku telah mati, setelah sebelumnya ia menghisap darahku,
wajah pucat tentu saja, membeku biru,
ia telah membunuhku dengan lembut,

jika saja ia mampu mengungkapkan kesukaannya,
: "aku akan berarti bagimu,"
kubaringkan jiwaku untuknya,
kulindapkan bayangan mataku padanya,

namun tak kutemukan saat yang baik,
hingga ia sampaikan pernyataan tulusnya,
sebelum semua sungguh-sungguh seia sekata,
yang tertinggal hanya jiwa yang gemetar,

tetapi aku masih memiliki hati,yang di tinggalkan pesan olehnya,
ia berkata,"hatimu kutinggalkan, agar bisa bertemu denganmu kembali suatu saat,"

o, jiwaku telah mati, dan hatiku dikuasainya pula!

 
Semarang, 21/03/2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun