Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Lawang Sewu

23 Februari 2019   11:38 Diperbarui: 23 Februari 2019   12:08 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Cinta yang dirampas?" bulu kudukku seketika berdiri. Apakah pria di hadapanku ini berasal dari masa lalu, yang menganggap dirinya adalah seorang raja?

Beib. 

Tiba-tiba saja aku teringat dia. Dengan gugup aku meraih ponsel. Menekan sederetan nomor yang tersimpan. 

Sedetik. Dua detik. Tersambung.

"Beib!" aku berseru panik. 

"Nis! Kau masih di tempat itu?"

"Iya, Beib. Ada orang aneh di sini. Dia..."

"Nis! Cepat keluar dari ruangan berbahaya itu. Pilih pintu paling besar yang berada di ujung sebelah kiri!"

Pintu besar paling ujung sebelah kiri? Mataku nanar, sibuk mencari-cari. Sementara pria berwajah mengerikan itu mulai berjalan mendekat. Tangannya yang kekar berbulu lebat terbentang ke samping seolah hendak menangkapku.

Tanpa komando kakiku bergerak cepat. Berlari menuju arah kiri sesuai instruksi yang disampaikan oleh Beib. Dan sebelum pria yang mengaku sebagai penguasa Kerajaan Lawang Sewu itu berhasil menangkap pundakku, tubuhku sudah terlempar jauh ke suatu tempat--halaman samping rumah yang ditumbuhi pohon Akasia.

Dan orang yang pertama kali menemukanku adalah Beib. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun