Di sana
Orang-orang tak ingin berhenti mengayuh tenang. Namun, riaknya berkali karam pada perang yang enggan usang.
Riuh pilu tak usai menggenangi tubuh-tubuh kaku berdebu. Dan, laju waktu kembali tergugu mengeja lalu dulu.
Baca juga: Puisi: Mengeja Bisik Doa
Di tanah gersang
Hening tak lagi mampu menemukan titik persembunyian. Ia terpasung beku dalam bening bisu di balik reruntuhan.
Kata-kata lelah berkelindan dalam harap nan lelap. Melupakan lafaz doa meluap senyap di ruang-ruang pengap.
Dari sini, apa yang kau beri?
Curup, 11.11.2023
zaldy chan
Baca juga: Hilir Rindu
Baca juga: Di Tepi Jalan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!