Percakapan rahasia dengan angin malam, rindu di setiap hembusan, cerita jiwa dalam keheningan, membawa mimpi di langit malam yang penuh rahasia.
Puisi: Malam Bisu dan Bisikan Rak BukuMalam bisu menyapa, menyelimuti jiwa dengan selimut sunyi.Rak buku kokoh berdiri, menyimpan cerita dalam bisikan
Di perpustakaan sunyi, berjejer rapi buku-buku usang, menjadi sarang rayap, dimakan usia yang tak henti menggerogoti
Ingatlah...bukti sejarah pertumpahan darah.Bukan untuk diulang atau diterjang.Tapi untuk diantisipasi dan dihindari.Lenyapkan kebiadaban di bumi
Judul: Harmoni Bisu dan Tuli Hiduplah Berdampingan Hiduplah berdampingan
Dalam diam kuteringat masa silam yang getir sendiri. Hidup hampa di setiap sudut harian kelam. Derai air mata ku biarkan membasahi pipi untuk bangkit.
Malam terhampar, sunyi menyelimuti, bintang berkelip, bagai permata di langit.
“Bisikan Jiwa di Antara Bisu” adalah sebuah puisi yang mengeksplorasi dialog batin manusia dengan dirinya sendiri. Puisi ini mengajak pembaca
Diam bukan kata, tapi bahasa jiwaYang hanya bisa dipahami, oleh mereka yang terkoneksi.
Tapi untuk sekarang, biarkan aku berdoa,Agar diamku didengar, di lubuk hatimu yang jauh
Mari kita belajar untuk mengekang lidah
Untuk kita yang masih diam-diam mendoakan sesuatu yang cukup mustahil.
Mengapa Bisu dan Tuli, Bukankah Dapat Membaca, Berbicara, dan Mendengar?
Dalam Bisu Kehilanganmu: Mengapa Kau Menumpahkan Kata-kataku?
Dalam senja yang berdiam, bisu berkisah, Duka dan sukacita, terkunci dalam sepi.
Terpendam cinta, Di dalam dada terpendam sebuah rasa
Terpendam cinta. Di dalam dada terpendam sebuah rasa,Cinta yang tumbuh bagai bunga merah merona.
Di tanah gersang Hening tak lagi mampu menemukan titik persembunyian. Ia terpasung beku dalam bening bisu di balik reruntuhan.
cerita tentang perenungan dan memunculkan ikhtiar syukur yang dapat menyejukkan Kalbu