Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kuharap Airmatamu adalah Mata Airmu

6 November 2021   20:20 Diperbarui: 6 November 2021   20:23 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Connor Kelley dari Pexels

Aku akan mengulang ceritaku kepada ibumu. Untukmu

Butiran air adalah petarung. Terkadang ia melaju, tapi acapkali menunggu. Kemudian mengalir sunyi, menjejaki jalurnya sendiri.

Adakalanya, butiran air menempuh bentangan datar yang hening. Ia merelakan tepian riaknya mengering. Perjalanan adalah memaku titik persinggahan.

Ada saatnya, butiran air menemui jurang curam yang mencekam. Ia tahu, tak ada pilihan untuk berbalik badan atau bertahan diam. Perjalanan adalah merajah waktu, tanpa melupakan masa lalu.

Tak jarang, butiran air terhadang dinding terjal dan berbatu. Tanpa butuh paksaan! Ia hanya perlu menunggu tanpa terburu. Perjalanan bukan semata persoalan kekuatan, tapi ketekunan.

Hingga akhirnya, butiran air melintasi garis akhir perjuangan. Bermuara di samudera yang tenang. Namun, sejarah mengajarkan, tenang tak selalu menenangkan. Terkadang menghanyutkan, bahkan menenggelamkan.

Esok bertambah usiamu
Kuharap airmatamu adalah mata airmu.

Curup, 06.11..2021.
Zaldy Chan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun