Angin mengeja helai rambut legam yang menutupi wajah sendu. Terlupa mencegah petikan lembut jemari pilu pada matamu.
Bisu terbiar merenangi senja. Melaju dan berlalu. Antara kau dan aku.
Angan senja menguji bisu yang bertahan di ruang tunggu. Ketika rinai jingga bertamu di sudut mata. Milikmu. Milikku.
Waktu lelah menjemput jejak janji, yang terhempas di jurang sepi.
Ingin membujuk bisu senja, menafikan waktu yang menepikan pilu asa. Tak lagi mampu bersembunyi, di tepian jeruji jeri.
Memyisakan air mata. Aku, dan dulu.
Curup, 29.07.2020
zaldychan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!