Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mantra Kepulangan

28 Maret 2020   14:54 Diperbarui: 29 Maret 2020   00:50 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by: pixabay.com

Semburat pagi melewati pintu depan anganku. Deretan mantra terpaku dalam baris-baris rapuh selembar kertas lusuh.

Tujuh helai daun sirih, lima buah jeruk nipis, tiga irisan lidah buaya, dan minyak zaitun.

Bukan daun sirih, tapi daun rambutan!
Bukan jeruk nipis, tapi jeruk lemon!
Betul lidah buaya, tapi kurang banyak!
Tanpa minyak zaitun!

Satu persatu mantra berjatuhan, gugur tanpa tanda jasa sebelum pertempuran. Sehelai kertas terhempas di sudut pintu berdebu.

Tujuh helai daun rambutan, tujuh buah jeruk lemon, lidah buaya bersusun tujuh irisan.

Ini benar, itu salah!
Itu benar, ini salah!

Pagi pun sejak tadi berlalu.
Aku belum menemukan satu jawaban, jika malam nanti kau berkata, aku pulang, Yah!

Adakah mantra kepulangan, melebihi sajian seulas senyuman dan hangatnya satu pelukan?

Curup, 28.03.2020
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun