Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Mantra Kepulangan

28 Maret 2020   14:54 Diperbarui: 29 Maret 2020   00:50 202 39
Semburat pagi melewati pintu depan anganku. Deretan mantra terpaku dalam baris-baris rapuh selembar kertas lusuh.

Tujuh helai daun sirih, lima buah jeruk nipis, tiga irisan lidah buaya, dan minyak zaitun.

Bukan daun sirih, tapi daun rambutan!
Bukan jeruk nipis, tapi jeruk lemon!
Betul lidah buaya, tapi kurang banyak!
Tanpa minyak zaitun!


Satu persatu mantra berjatuhan, gugur tanpa tanda jasa sebelum pertempuran. Sehelai kertas terhempas di sudut pintu berdebu.

Tujuh helai daun rambutan, tujuh buah jeruk lemon, lidah buaya bersusun tujuh irisan.

Ini benar, itu salah!
Itu benar, ini salah!


Pagi pun sejak tadi berlalu.
Aku belum menemukan satu jawaban, jika malam nanti kau berkata, aku pulang, Yah!

Adakah mantra kepulangan, melebihi sajian seulas senyuman dan hangatnya satu pelukan?

Curup, 28.03.2020
zaldychan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun