"Tentang?"
"Nik belum..."
"Gak usah bahas!"
"Nik takut! Jika nanti..."
Kuhentikan langkah. Kau terhenti. Berdiri di depanku. Matamu ingin tahu.
"Mas Tahu!"
Kuusap pelan kepalamu. Kembali lanjutkan langkah. Aku tahu. Kau ingin keluargamu ada, saat wisudamu. Aku juga tahu. Inginmu, aku hadir saat itu. Pun resahmu pagi itu. Kau tak dapat wujudkan dua inginmu. Menjadi satu keinginan.
"Mas datang untuk Nunik!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!