Mohon tunggu...
Yayuk CJ
Yayuk CJ Mohon Tunggu... Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Taman Selecta: Jejak Sejarah dan Gerakan Hijau dari Kolonial ke Komunal

11 Juni 2025   23:55 Diperbarui: 12 Juni 2025   11:57 1218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau teman-teman pernah ke Kota Batu dan mampir ke Selecta, mungkin yang terbayang pertama kali adalah hamparan bunga warna-warni, udara sejuk yang menyapa lembut, dan suara anak-anak kecil yang tertawa riang di sekitar kolam. 

Tapi, siapa sangka, tempat yang kini ramai jadi destinasi wisata keluarga ini dulunya adalah tempat peristirahatan para pejabat Belanda?

Kolam renang Selecta - Dok. Circa 1955
Kolam renang Selecta - Dok. Circa 1955

Ya, Selecta yang berlokasi di Jalan Raya Selecta nomor 1, desa Tulungrejo, kecamatan Bumiaji, kota Batu ini bukan sekadar taman rekreasi biasa.

Di balik keindahan bunganya dan sejuknya udara pegunungan, tempat ini menyimpan sejarah panjang sejak zaman kolonial. Nama Selecta berasal dari bahasa Belanda selectie yang berarti pilihan. 

Konon, para pejabat tinggi Belanda datang ke sini untuk melepas penat, jauh dari panasnya kota dan hiruk-pikuk urusan pemerintahan. 

Mereka menikmati tenangnya alam Batu, dulu dikenal sebagai “De Kleine Zwitserland” atau “Swiss Kecil” di tanah Jawa.

Kini, Selecta tak lagi eksklusif. Ia terbuka untuk siapa saja: anak-anak, orang tua, pasangan muda, bahkan rombongan piknik dari berbagai kota. Tapi jejak masa lalunya tak benar-benar hilang. 

Tempat rekreasi elit masa kolonial Belanda - Dok. Slamet Riyadi/Sejarah dan Budaya Malang Raya 
Tempat rekreasi elit masa kolonial Belanda - Dok. Slamet Riyadi/Sejarah dan Budaya Malang Raya 

Masih ada sisa-sisa bangunan lama, suasana taman klasik, dan cerita-cerita yang menunggu untuk ditemukan kembali oleh kita, para pejalan yang percaya bahwa setiap tempat punya kisahnya sendiri.

Sejarah Singkat Selecta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun