Di antara rimbunnya pepohonan dan suara riuh monyet-monyet lucu, tempat wisata Wendit menyimpan kisah panjang tentang semedi pendeta, istirahat raja, kolonialisme, perjuangan kemerdekaan, hingga wajah baru pariwisata masa kini.
Tempat ini bukan sekadar kolam pemandian, melainkan simpul sejarah dan budaya Malang Raya yang terus bernyawa.
Legenda Wandito Menjadi Wendit
Warga sekitar biasa menyebutnya Mendit, namun secara administratif dikenal sebagai Wendit, sebuah nama yang diyakini berasal dari kata “Wandito” seorang pendeta yang kerap bertapa di kawasan ini hingga keluar sumber mata air.
Wendit terletak di dusun Lowoksuruh, desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, tempat strategis, sekitar 8 kilometer dari pusat Kota Malang. Kawasan ini muncul akibat pergeseran alam Gunung Widodaren yang menciptakan sebuah cekungan subur yang kemudian menjadi mata air alami.
Menurut kepercayaan air kolam sumber ini mempunyai khasiat membuat wajah awet muda. Masyarakat Suku Tengger juga mengambil air di "sumber air Mbah Kabul" ini dan dibawa pulang dengan kepercayaan yang sama seperti di Pulau Sempu untuk kesembuhan dan kesehatan.
Bagi masyarakat Suku Tengger, air di sumber ini sama dengan "Air Widodaren" dari Gunung Bromo yang merembes ke Wendit.
Mata air Wendit berasal dari empat gunung: Gunung Bromo, Gunung Semeru, Gunung Kawi, dan Gunung Arjuno dan dianggap sakral sejak masa lampau.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!