Mohon tunggu...
Yayuk CJ
Yayuk CJ Mohon Tunggu... Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Wendit: Mitos, Sejarah, dan Nafas Baru Sumber Mata Air Sejak Abad X

28 Mei 2025   00:30 Diperbarui: 10 Juni 2025   11:46 6335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu masuk area Wendit - Foto: IG @yoiki_malang

Airnya jernih, sejuk, dan dipercaya membawa berkah kesehatan. Bahkan menurut masyarakat, keberadaan monyet-monyet yang menjadi ikon di kawasan Wendit bukanlah hal biasa, kawanan inu diyakini sebagai utusan Kerajaan dari Tengger, penjaga sumber air kehidupan Wendit.

Masa Kerajaan dan Kolonial: 

Wendit telah menjadi tempat istimewa sejak masa Majapahit. Dikisahkan, Raja Hayam Wuruk menjadikan tempat ini sebagai persinggahan dan tempat beristirahat di dekat sebuah sumber alami yang masih bisa dijumpai hingga kini. 

Sungai Wendit 1900-1940 - Dok. Tropenmuseum 
Sungai Wendit 1900-1940 - Dok. Tropenmuseum 

Sumber air tersebut kini menjadi ikon utama Wendit, berdampingan dengan kolam buatan yang dibangun kemudian untuk keperluan wisata.

Pada masa kolonial Belanda, Wendit berubah rupa menjadi “Badplaats Wendit”, tempat peristirahatan elite yang dilengkapi penginapan, pemandian air sejuk, bahkan lapangan tenis yang dikelilingi pinus dan pohon jati. 

Keindahan panorama alam Wendit menginspirasi Pemerintah Hindia Belanda untuk mengembangkan kawasan ini menjadi tempat peristirahatan dan pemandian, lengkap dengan lapangan tenis serta deretan pepohonan rindang yang membuatnya menyerupai hutan kecil. 

Wisatawan Belanda berwisata perahu di Wendit 1910 - Tropenmuseum 
Wisatawan Belanda berwisata perahu di Wendit 1910 - Tropenmuseum 

Setiap akhir pekan, para pekerja Belanda di onderneming atau perkebunan kerap mengajak keluarga mereka berlibur ke Wendit untuk menikmati udara segar dan pemandangan yang menyejukkan.

Iklan lama di surat kabar “Pewarta Soerabaia” tahun 1920-an menyebut Wendit sebagai tempat ideal untuk menikmati hawa segar dan sajian kuliner Belanda-Tionghoa. Tempat ini menjadi tempat favorit keluarga Belanda pada masa itu.

Anak-anak Belanda bermain dengan monyet di Wendit 1907-1931 - Dok. Tropenmuseum
Anak-anak Belanda bermain dengan monyet di Wendit 1907-1931 - Dok. Tropenmuseum

Masa Perang dan Perjuangan

Keindahan Wendit tak selalu lekat dengan kedamaian. Ketika Jepang menjajah Indonesia pada 1942, kawasan ini rusak parah. Pasca kemerdekaan, Wendit justru menjadi basis pertahanan para pejuang kemerdekaan hingga tahun 1960. Pada dekade 1960–1970, Wendit dikelola oleh veteran perang dan mulai kembali difungsikan sebagai tempat rekreasi rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun