Selecta bukan hanya tempat piknik, tapi ruang kenangan. Ia adalah contoh bagaimana sebuah tempat bisa berubah fungsi tanpa kehilangan jiwa. Dari tempat beristirahat para tuan dan nyonya Belanda, menjadi ruang tumbuh bersama bagi keluarga-keluarga Indonesia hari ini.
Selecta di Mata Wisatawan Masa Kini
Bagi generasi sekarang, Selecta sering dikenal sebagai “taman bunga yang Instagramable”. Tempat ini ramai dikunjungi, apalagi saat akhir pekan atau musim liburan.
Anak-anak berlarian di taman, remaja sibuk bergaya di depan hamparan celosia dan bunga kertas, sementara orang tua duduk di bangku panjang, menyesap udara dingin sambil mengenang masa-masa dulu.
Selecta seolah tahu cara menyesuaikan diri dengan zaman. Di tengah gempuran destinasi wisata baru yang serba modern, Selecta tetap percaya diri dengan identitasnya: taman yang tenang, rindang, dan penuh warna.
Spot-spot swafoto memang disediakan, setiap sudut tampak 'instagramable' untuk mengabadikan sebuah kenangan. Selecta juga masih menyisakan banyak ruang untuk mereka yang datang hanya ingin duduk, diam, atau jalan kaki pelan menyusuri lorong-lorong taman.
Ada kolam renang tua yang masih difungsikan, lengkap dengan perosotan klasik yang bikin kita tersenyum geli saat mencobanya. Ada wahana bermain anak seperti ayunan, sky bike, flying fox, dan kuda air yang cukup membuat si kecil tertawa lepas. Ada juga kebun bunga yang ditata dengan gaya semi-formal, perpaduan antara taman bergaya Belanda dengan sentuhan tropis khas Indonesia.
Tempat ini bukan sekadar destinasi wisata, tapi juga ruang nostalgia dan pelarian dari rutinitas. Di balik bunga-bunganya yang terus mekar, Selecta diam-diam memeluk kenangan banyak orang. Mungkin itu sebabnya ia tetap dicintai hingga hari ini.
Fakta Unik: Selecta, Pionir Gerakan Waste Zero di Indonesia
Tak hanya cantik dan penuh sejarah, Selecta juga patut diacungi jempol karena komitmennya terhadap lingkungan. Taman rekreasi ini menjadi salah satu pelopor gerakan waste zero di wilayah Batu. Artinya, Selecta berupaya semaksimal mungkin mengelola sampah dengan prinsip 3R: “Reduce, Reuse, Recycle”.