Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi || Menyeduh Kesedihan

31 Agustus 2025   10:46 Diperbarui: 31 Agustus 2025   10:50 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menyeduh:Sumber gambar Meta Al

Puisi Menyeduh Kesedihan


Acapkali doa yang diseduh tak kunjung luluh
Hingga membuat orang yang menyeduh kesedihan meminum air matanya

Sepasang mata liar berucap di ruang pengap
Apakah kita akan mengadu, mengapa harus singgah jika tak disuguhi? 


Butir-butir debu berujar membujuk angin pilu
Mungkin memang benar tiada kesedihan yang sia-sia.
Hanya belum waktunya harapan tiba.

Waktu akan mengumpulkan remah-remahan kesedihan lalu menyusunnya
Menjadi permadani biru yang disinggahi kupu-kupu.

**

#PuisiMenyeduhKesedihan
#Fiksiana
#PuisiYuliyanti
#Klaten,31Agustus2025
#Tulisanke-650
#MenulisdiKompasiana

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun