Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malang dan Jogja, Sama-Sama Istimewa

26 Februari 2022   10:29 Diperbarui: 26 Februari 2022   10:38 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Tugu Jogjakarta, Sumber gambar: Travel.tempo.com

Tentu saja. Satu anak perempuan dan tiga anak laki-laki dengan jarak dua tahunan cukup membuat ibuknya jadi tukang bersih- bersih tak henti-henti. Ke sana- sini membawa sapu atau sulak.

Namun setelah mereka besar rumah terasa begitu berbeda. Sepi. Semua sibuk mengejar mimpi.

***

"Hari ini Ibuk penuh diklatnya?" tanya anakku sambil minum teh hangat sembari menunggu nasi magelangan yang kami pesan malam itu.

Selama diklat aku jarang makan malam di asrama, tapi membeli nasi goreng atau minum teh di burjo sekitar asrama bersama anakku.
" Biasa Le, kalau diklat mau habis memang tugasnya banyak, " jawabku. Pelan-pelan kuseruput teh panas yang disediakan. Ah, teh di kota ini terasa begitu hangat dan sedap. Mungkin karena hatiku yang ayem duduk berdekatan dengan anakku?

"Kuliahmu bagaimana hari ini? Penuh? " tanyaku. Anakku menggeleng.
"Cuma sampai jam dua belas, "
Kembali kami menikmati nasi magelangan dan teh panas. Beberapa pengunjung mulai pulang. Ya, jam sudah menunjukkan hampir pukul delapan malam.

Tak terasa sudah lebih satu jam malam ini kami berkeliling di sekitar Kaliurang daerah kos anakku.
"Ayo Le, antar ibuk balik, " ajakku.

Sampai di asrama, teman sekamarku langsung bertanya.
"Wah, jalan-jalan lagi Bu? "
Aku tersenyum.
"Mumpung di Jogja Bu Dewi.., ada anak pula. "

Jawabanku disambut tawa Bu Dewi dan tak berapa lama kamipun sibuk mengerjakan tugas kami masing-masing.

Tak terasa ini hari terakhir diklat di Jogja. Hari ini kami diberi keleluasaan untuk eksplor Jogja. Di antara teman-teman ada yang berjalan-jalan sekaligus belanja ke Malioboro atau pasar Beringharjo.

Jam delapan anakku dengan beat merah kesayangannya sudah siap mengajakku berputar-putar mengelilingi Jogja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun