Mohon tunggu...
Yuanita Pratomo
Yuanita Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - Mommy

Give a mom a break and she will conquer the world!

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

The Joy of Learning: Ujian Tiba, Tantrum Melanda?

29 September 2022   09:23 Diperbarui: 29 September 2022   14:03 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi "Tantrum Belajar" karya si cantik, dokpri

Tetapi penelitian-penelitian yang dilakukan para ahli memang menunjukkan perkembangan otak yang berbeda saat membaca dibandingkan dengan saat menonton. Pada saat menonton, kita nyaris tidak punya waktu untuk mencerna terlalu dalam. Sementara, saat membaca kita punya waktu untuk mencerna lebih dalam, memahami dan mengkritisi.

Selain itu, ketika anak-anak terbiasa membaca, mereka tidak akan kaget ketika harus belajar yang notabene aktivitasnya nyaris serupa dengan membaca. Memahami dan mencerna.

Sayangnya, banyak orangtua lebih rela membelikan anak mereka gadget mahal, daripada berinvestasi mengembangkan kebiasaan membaca. Dan ketika saatnya belajar, mereka memaksa si anak serta merta mengubah minatnya dari menonton ke membaca. Hasilnya sudah bisa di duga, tantrum bersama.

Jadi, siapa tersangka utamanya? Yang jelas bukan gadget. Gadget tak punya kendali apapun selama kita tidak memberikannya kendali. Ia hanya benda mati. Gadget menjadi kambing hitam dan seolah berkuasa, karena sebagian besar kita sebagai orangtua dengan sukarela menyerahkan sebagian besar bahkan seluruh otoritas kendali kita pada si gadget. Mari kita melihat cermin, menatap dengan jujur tersangka utamanya.*lol*

Membayar harga didepan selalu lebih baik daripada membayarnya dibelakang, karena kita tidak pernah tahu fluktuasi bunga yang terakumulasi. Repot didepan selalu lebih baik, daripada menuai konsekuensi yang tidak bisa dihindari di kemudian hari.

Jadi, begitulah beberapa tips yang bisa saya bagikan. Tentu saja, karena berdasarkan pengalaman pribadi yang terbatas pasti ada yang tidak sempurna dan kelewatan sini sana. Tapi semoga bisa meredakan, syukur-syukur meniadakan tantrum yang melanda saat pekan ulangan tiba.

Oh iya, mengingat jam terbang saya sebagai orangtua yang masih sangat pemula, tips-tips ini memang lebih relate bagi orangtua dengan anak usia sekolah dasar. Tapi beberapa tips masih cukup relevan bagi anak remaja.

Sekali lagi, nilai bagus itu satu hal, tapi yang lebih penting justru sukacita dalam belajar. Itulah investasi tak ternilai yang bisa kita tanamkan untuk anak-anak kita, tanpa perlu takut digoncang oleh budaya k-pop, suhu politik maupun turbulensi ekonomi.

Sampai bertemu di seri "The Joy of Learning" berikutnya.

***

Catatan kaki: Seperti biasa, ilustrasi artikel ini dipersembahkan oleh si cantik, berkolaborasi dengan mama melalui sentuhan warna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun