Mohon tunggu...
Yuanita Pratomo
Yuanita Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - Mommy

Give a mom a break and she will conquer the world!

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

The Joy of Learning: Ujian Tiba, Tantrum Melanda?

29 September 2022   09:23 Diperbarui: 29 September 2022   14:03 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi "Tantrum Belajar" karya si cantik, dokpri

Supaya belajar tidak berkonotasi sebagai beban yang tidak menyenangkan, kita bisa memulainya dengan pertanyaan. Melontarkan pertanyaan adalah metode paling efektif untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak.

Saya seringkali melontarkan pertanyaan seperti: Eh, di sekolah sudah belajar tentang Fotosintesis belum? (Padahal saya sudah mengintip materi buku IPAS nya).

Atau ketika kami bersantai di teras belakang, saya bertanya: "Mengapa kalau siang hari si Poci (Nama anabul kami) suka sekali tiduran dibawah pohon belimbing, tapi kalau malam lebih suka di teras ya?". Meskipun terdengar ringan, tapi sebenarnya itu salah satu pertanyaan yang ada kaitannya dengan proses Fotosintesis.

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu menstimulasi rasa ingin tahunya, daya ingatnya juga daya nalarnya dan membuatnya merasa apa yang dipelajari di sekolah relate dengan kehidupannya sehari-hari. Secara bawah sadar, ternyata hal itu juga memicu rasa antusiasnya untuk belajar. Setidaknya, begitulah menurut saya.

Metode ini jauh lebih efektif daripada memerintahkannya belajar, apalagi memaksanya.

Tentu saja kita masih perlu mengingatkan kalau waktunya belajar saat ada ulangan. Tapi mengingatkan jauh lebih ringan effort-nya dibandingkan memerintah atau memaksa. Biasanya saya mengingatkan untuk belajar lebih awal, supaya tidak mengganggu jam tidurnya.

Tips Kelima: Investasikan Waktu Untuk Membiasakan Membaca, Batasi Gadget

Witing tresno jalaran soko kulino.

Ungkapan bahasa jawa yang artinya kurang lebih rasa sayang timbul karena terbiasa. Pertanyaannya, kebiasaan apa yang kita tanamkan ke anak-anak sehingga mereka tidak perlu tantrum ketika waktunya belajar?

Nyawa atau soul sebenarnya dalam aktivitas belajar adalah membaca. Ketika kita belajar, kita membaca. Bahkan saat mengerjakan pelajaran berhitung pun, kita juga membaca. Apalagi kalau itu soal cerita.

Kenapa kegiatan belajar menjadi beban berat bagi banyak anak? Karena mereka tidak terbiasa membaca. Belum lagi ketika mereka terbiasa dengan gadget, kegiatan membaca semakin tampak membosankan dibanding scrolling video Tiktok, misalnya.

Tidak ada yang salah dengan menonton video atau film, selama sesuai dengan batasan usia mereka. Anak-anak juga perlu sekali waktu menonton atau bermain game, tapi dengan batasan waktu tertentu dan pada tempat dan saat yang tepat, serta tentu saja ketika masih usia sekolah dasar, seharusnya dilakukan dalam pengawasan orangtua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun