Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Gastronomi, Potensi Unik Pariwisata Indonesia

14 Februari 2025   17:23 Diperbarui: 14 Februari 2025   22:18 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam posisinya sebagai satu potensi wisata, gastronomi bisa menghadirkan satu paket wisata unik. Maklum, selain memanjakan lidah, ada juga aneka wawasan di sana, seperti sejarah, cara membuat, sampai ragam jenisnya. 

Jika bisa digarap dengan baik, wisata gastronomi Nusantara juga bisa menjadi satu langkah strategis, untuk membangun kesan familiar tentan kuliner khas Indonesia di mancanegara. Familiaritas ini sudah sukses dibangun pada nasi goreng, sate, dan rendang.

Seharusnya ini juga bisa didapat pada kuliner Nusantara lain, yang jumlahnya begitu banyak. Dengan familiaritas yang kuat di tingkat internasional, sekalipun ada negara lain yang coba mengklaim, identitas sebagai "kuliner Indonesia" tetap melekat. 

Dalam posisinya sebagai sebuah warisan budaya, mengoptimalkan potensi gastronomi juga menjadi satu cara alami, untuk melestarikan warisan budaya.

Jika sudah dikelola dengan baik, seharusnya tidak akan ada masalah regenerasi, karena sudah ada kesadaran kolektif, untuk menjaga warisan budaya dalam bentuk gastronomi, sehingga proses regenerasi berjalan relatif mulus, karena terjadi secara alamiah.

Di sisi lain, untuk membuat gastronomi benar-benar menjadi "gem" pariwisata nasional, ada baiknya pemerintah dan pihak-pihak terkait fokus menampilkan identitas, proses pembuatan, dan nilai sosial budaya. Hal-hal inilah yang biasanya menjadi alasan paling dasar, mengapa kuliner tradisional terlihat menarik. 

Meski begitu, perhatian pada aspek mendasar seperti ini justru sering tertutupi oleh narasi rasa bangga, yang dibahas sampai berlebihan. Padahal, rasa bangga itu cukup diekspresikan dengan menampilkan sebaik mungkin identitas, proses pembuatan, dan relevansinya dengan konteks budaya kekinian. 

Tak perlu membanggakan dengan kata sampai berlebihan, karena aksi selalu menjadi cara elegan, untuk memperkenalkan dengan bangga.

Cara ini sudah terbukti efektif di Korea Selatan, yang sukses mempromosikan potensi gastronomi mereka ke mancanegara, antara lain lewat produk budaya populer seperti komik digital atau drama seri.

Selebihnya, tinggal bagaimana pemerintah dan pihak-pihak terkait mau bersinergi dan menjadikan "hidden gem" ini sebuah "gem" bagi pariwisata nasional. 

Jika mampu dikelola dengan baik, gastronomi Nusantara bisa menjadi satu aset berharga, yang membuktikan, mengapa Indonesia disebut sebagai sebuah bangsa yang kaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun