Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Arah yang Hilang

15 Juli 2024   01:53 Diperbarui: 15 Juli 2024   02:33 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokumen Pribadi 

Semilir angin menampar wajah dengan begitu keras,

Serpihan debu yang menari Seolah menertawakan raga tanpa jiwa. 

    Arah yang tak lagi sama,.

Tujuan yang kini hilang tertinggal penyesalan tak berujung.

Tak ada lagi jari yang dapat digenggam.

Setiap ruasnya kini telah kaku membeku. 

Baca juga: Jalan Pulang

senyuman yang hilang di telan kecewa.

Berharap waktu kan melahap ingatan yang membekas.

Baca juga: Risau Tak Berujung

    Disinilah aku berjalan dengan arah yang hilang...

# mort retarde

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun