Prof. Hajo A. Reijers:
"Tepat! AI bukan pengganti manusia, tapi alat yang membantu manusia!"
Prof. Mathias Weske:
"Dan masa depan BPM harus menggabungkan keputusan berbasis AI dengan kebijaksanaan manusia!"
Cak Lontong:
"Wah, luar biasa diskusi hari ini! Di segmen berikutnya, kita akan membahas apakah data-driven decision-making benar-benar lebih baik dari keputusan manusia? Jangan ke mana-mana, hanya di BPM Battle -- The Great Process Debate!"
Jingle BPM Battle
To be continued di segmen berikutnya...
Segmen 2: The Power of Data -- Apakah Keputusan Berbasis Data Selalu Lebih Baik?
Jingle BPM Battle
Cak Lontong:
"Selamat datang kembali di BPM Battle -- The Great Process Debate! Sebelumnya kita sudah membahas apakah AI bisa menggantikan manusia dalam mengambil keputusan? Dan kesimpulannya? AI itu seperti asisten kepala sekolah! Banyak aturan, banyak laporan, tapi tetap butuh kepala sekolah buat ambil keputusan!"
Prof. Hajo A. Reijers:
"Haha! Analogi yang bagus, Cak!"
Prof. Mathias Weske:
"Tapi jangan lupa, AI bukan sekadar asisten, dia bisa membantu kita memahami pola yang mungkin tidak terlihat oleh manusia!"
Cak Lontong:
"Nah, ini yang mau kita bahas sekarang: Apakah keputusan berbasis data selalu lebih baik daripada intuisi manusia? Karena sekarang di mana-mana orang bilang 'Data-driven decision-making' itu adalah masa depan!"
Prof. Hajo A. Reijers:
"Itu memang tren yang besar saat ini, tapi apakah benar-benar lebih baik? Mari kita bahas!"