Mohon tunggu...
Andri Yana
Andri Yana Mohon Tunggu... Praktisi HR, Pelatih PBK, Asessor

Seorang Ibu dari 3 Anak yang ingin berbagi untuk negeri

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Baby Blues Syndrome, Penyebab Saya Gagal Memberi ASI

11 Agustus 2023   11:33 Diperbarui: 5 September 2023   12:29 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengalaman Baby Blues Syndrome sehingga Gagal Memberi ASI pada bayi

Sebagai wanita, pengalaman hamil, merasakan mual pagi, menikmati setiap tahap dalam kehamilan merupakan masa yang membahagiakan bagi setiap wanita. Saya pun merasakan hal yang sama. Pada mulai melakukan test pack. Setelah pernikahan, cukup shock juga rupanya sudah garis dua dalam waktu sebulan. Antara siap dan tidak siap, di umurku yang baru menginjak 22 tahun pada saat itu.

Namun, Alhamdulillah memiliki suami yang supportif dan menyayangi istrinya, sabar menuruti setiap polah tingkah istri yang sedang hamil, dari tiap semesternya sampai semester akhir.

Saya akui, pada saat hamil anak pertama, saya memang kurang bahagia, masih gamang, galau dan gelisah dikarenakan masih ada kenangan masa lalu menghantui perasaan cinta saya, dengan rekan sekantor.

Saya malu dengan perubahan betuk tubuh saya, saya masih suka sedih atas keputusan menerima lamaran dari bapaknya anak saya pada saat itu hanya berdasarkan emosi sesaat. Sehingga dalam menjalani kehamilah ini, saya cukup baper tingkat dewi "-".

Cukup drama, mulai dari tahu hamil pun karena ingin sekali makan soto sampai pingin nangis..., setelah hamil pun pingin sekali makan jagung yang di dorong bapak-bapak terus kalua ga dapat di cari bawaannya pengen nangis. Dan banyak lagi drama-drama lainnya.

Alhamdulilah si cabang bayi sehat, kehamilan dijalani sampai semester akhir, dan ada drama juga di akhir kehamilan.

Menginjak masa melahirkan, luar biasa perjuangan ibu melahirkan bertaruh nyawa dalam mengeluarkan Ananda tercinta. Antara saya salah hitung HPL atau memang Ananda yang belum waktunya untuk lahir kedunia, namun menurut dokter spesialis yang menangani kehamilah saya, bahwa Ananda sudah melewati HPL dan di khawatirkan akan keracunan di dalam perut walau air ketubannya masih jernih.

Akhirnya di sepakati saya menjalani prosedur Induksi untuk proses melahirkan yang pertama ini.

Pada awal proses infus yang pertama, saya tidak merasakan apa-apa, saya piker semua biasa saja. Namun masuk infus ke dua, bertepatan tengah malam mulailah rasa mulas diiringi pembukaan di mulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun