Aku mengedipkan mataku, tak tau mau menjawab apa. Suaranya tak lagi sekeras tadi, tapi sudah lembut.
        "Ah, hyung, dia bukan pacarku."
        Aku menoleh dan melihat Donghae sedang berdiri di depan pintu kamarnya sambil membawa nampan besar berisi beberapa roti yang ditumpuk, dua botol selai dan beberapa lapis telur mata sapi. Tak lupa juga ada beberapa piring, garpu, sendok dan sumpit. Dia mau pesta ya?
        "Meifen, bisa tolong ambilkan nampan di belakang yang isinya gelas-gelas dan sirup jeruk? Nanti bawakan ke dalam. Hyung, ayo ikut aku ke dalam."
        "Tapi siapa dia, Hae?"
        "Bukan siapa dia, hyung pasti nanti akan menanyakan siapa mereka. Ikut saja aku masuk dulu, biar nanti semuanya jelas."
        Aku hanya mengedipkan mataku bingung saat Heechul melewatiku dan membantu Donghae membuka pintu kamarnya. Satu pria lagi yang perlu kuingat namanya. Si galak-cantik bernama Heechul.