Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

"Milu kanu Meunang", Filosofi Pemilu Warga Baduy

12 Januari 2024   14:41 Diperbarui: 12 Januari 2024   15:41 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka bermukim di tiga kampung yang masing-masing dikepalai oleh seorang ketua adat bergelar Pu'un. Yakni Kampung Cibeo, Cikertawana, dan Cikeusik. Semua kampung ini merupakan bagian dari Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Banten. Warga Baduy Dalam inilah yang hingga sekarang  masih memegang teguh tradisi Lunang, milu kanu meunang dalam setiap perhelatan Pemilu atau Pilkada.

Sementara Baduy Luar adalah suku Baduy yang relatif terbuka terhadap dunia luar, termasuk dalam soal penerimaan mereka terhadap modernitas dan dinamika kehidupan politik. Mereka bermukim di lima puluh kampung yang tersebar di sekitar kaki Gunung Kendeng. Ciri khas mereka adalah pakaiannya yang berwarna hitam atau biru tua.

Sejak Pemilu 1999 warga Baduy Luar ini mulai bergeser dengan pakem Lunang-nya. Mereka tetap teguh dengan ikrarnya akan tunduk, patuh dan setia pada pemerintah (pemenang Pemilu/Pilkada tentu saja), tetapi pada hari pencoblosan mereka juga ikut memilih, menggunakan hak suaranya.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun