Hormat pada angin,
yang sudi menyampaikan rinduku
tanpa pernah bertanya
masihkah ia ditunggu?
Ia datang tanpa janji,
tapi selalu tahu waktu yang paling sunyi
untuk membawakan bayanganmu
merambat ke sela pikiranku,
yang sedang berjuang menghapus jejakmu
Aku tak tahu apakah rinduku sampai
Tapi angin selalu kembali,
dengan aroma yang samar,
dan kenangan yang nyaris pudar
namun tak pernah benar-benar leburÂ
Angin tak menjawab,
tapi ia paham.
Ia tak memeluk,
tapi ia mengerti
bahwa rindu kadang hanya ingin disampaikan,
bukan dibalas.
Maka kupilih diam,
lalu kubuka jendela,
dan kubiarkan angin lewat dengan tenang
membawa namamu sekali lagi
dalam doaku yang tak pernah lantang.
Kepadanya,
aku beri hormat.
Bukan karena ia membawa kabar
namun karena ia tak pernah ingkar,
meski berkali-kali ku utuskan rasa
yang tak pernah benar-benar terbaca.
---
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI