Mohon tunggu...
Wilda Annisa Jamilatun
Wilda Annisa Jamilatun Mohon Tunggu... budak corporate

Wilda—pecinta matcha, si minuman hijau yang katanya rasa rumput tapi harganya bisa bikin dompet mikir dua kali. Lulusan hukum yang lebih sering berdamai dengan pasal-pasal daripada drama. Saya suka menulis, merenung, dan kadang menertawakan hal-hal serius biar hidup nggak terlalu tegang. Dalam diam, saya percaya: keadilan bisa lahir dari kata-kata yang tenang, dan perubahan itu seperti matcha—pahit di awal tapi nagih kalau sudah terbiasa, ngga percaya?? coba aja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hormat Pada Angin

1 Juni 2025   14:56 Diperbarui: 1 Juni 2025   14:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hormat pada angin,

yang sudi menyampaikan rinduku

tanpa pernah bertanya

masihkah ia ditunggu?

Ia datang tanpa janji,

tapi selalu tahu waktu yang paling sunyi

untuk membawakan bayanganmu

merambat ke sela pikiranku,

yang sedang berjuang menghapus jejakmu

Aku tak tahu apakah rinduku sampai

Tapi angin selalu kembali,

dengan aroma yang samar,

dan kenangan yang nyaris pudar

namun tak pernah benar-benar lebur 

Angin tak menjawab,

tapi ia paham.

Ia tak memeluk,

tapi ia mengerti

bahwa rindu kadang hanya ingin disampaikan,

bukan dibalas.

Maka kupilih diam,

lalu kubuka jendela,

dan kubiarkan angin lewat dengan tenang

membawa namamu sekali lagi

dalam doaku yang tak pernah lantang.

Kepadanya,

aku beri hormat.

Bukan karena ia membawa kabar

namun karena ia tak pernah ingkar,

meski berkali-kali ku utuskan rasa

yang tak pernah benar-benar terbaca.

---

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun