Layangan merah pongah mengangkasa,
bermodal benang putus-putus,
apakah karena ingin?
atau ada yang menginginkan?
pada angin yang sedang tidak ingin bermain.
Angin tiada marah tiada benci,
hanya sedikit tertawa dingin
dalam sobek memaksa terbang
memudar warna, melumpuh bambu
mengoyak raga.
Sang layangan tak mau jatuh.
tak pula terbang,
tak karuan,
kendali tak berfungsi
terkurung pusaran
ulah sendiri
tiada berhitung hukum alam.
Sang angin bertanya dingin,
kau mau terbang kemana?
siapa yang mengajar cara terbangmu?
pembuatmu, atau arus, yang memilih membawamu?
Tali kau belum kuat,
memilih percaya pada desiran,
meski tahu kau hanya akan jatuh terkulai?
Layangan bisu dalam benang pilu
semakin ditarik semakin berisik
terjebak dingin angin tergerus arus
tak jelas untuk apa dia terbang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI