1. Belajar literasi dari tokoh terkenal Jacob M. Braude.
Ia mengatakan, "Consider how hard it is to change yourself and you'll understand what little chance you have in trying to change other." (Sumber: 15 Best Quotes About Change Being Hard -- www.asutralianwrapped.com)
Ini berarti, mengubah orang lain itu sangat sulit, bahkan hampir mustahil. Yang bisa kita lakukan adalah menyesuaikan sikap dan strategi menghadapi mereka, bukan memaksa mereka berubah.
2. Setiap orang memiliki waktunya sendiri-sendiri untuk sukses atau mencapai tujuan.
Saya pernah berdiskusi dengan pasangan saya saat menghadapi sikap orang tuanya yang ketus. Saya menggunakan pepatah ini: Setiap orang memiliki waktunya sendiri-sendiri untuk sukses atau mencapai tujuan.
Ini berarti, bisa jadi calon mertua kita sedang berada dalam proses pendewasaan atau perjalanan emosionalnya sendiri. Memberi waktu dan ruang mungkin akan melunakkan sikap mereka di masa depan.
3. Orisinalitas hati.
Mungkin calon mertua ketus, tetapi memiliki orisinalitas hati yang baik, meski hanya di satu titik. Menurut aliran Murji'ah, iman adalah keyakinan dan tidak selalu berkaitan dengan perkataan (ketus) ataupun perbuatan. (Sumber: Aliran Murji'ah -- www.mutaqin.id)
Artinya, sikap luar yang keras belum tentu mencerminkan hati yang buruk. Bisa jadi mereka hanya sulit mengekspresikan rasa sayang atau kepeduliannya.
4. Asmara dan sakramen dalam gereja Katolik.
Pernah suatu saat saya ditanya oleh seorang anak muda, "Apa dasar dari kitab suci untuk melakukan pacaran?"