Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Pelajar kehidupan - Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Labirin Pagi dari Kotamu

6 Oktober 2025   19:29 Diperbarui: 6 Oktober 2025   19:29 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Labirin Pagi dari Kotamu

Jika kotamu tak sedang pagi
Tiada teman embun di sini
Mentari mengejar tenggat halaman
Mengetik habis semalaman

Tiada sudu seduh kopi dari buah ranum berbunga putih
Tumbuk lesung bergantian, terik siang biji terpilih

Jika kotamu tak sedang pagi
Adakah kantuk membanduli?
Menyeret langkah menimbun sepi
Mendapat sela anak-anak berlari

Ayo siap! Akan terlambat!

Jika kotamu tak sedang pagi,
jika nanti kotamu pagi,
jika nanti bertemu lagi,
jika nanti terpisah lagi

Sebuah labirin hanyalah tempat
Antara satu lainnya bukanlah sekat
Hanya tatap halang melihat
Dinding ini, bilakah kita akan sempat?

Jogja, 6 Oktober 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun